Makna Sebuah Alunan Lagu dan Gending Jawa
Apakah anda
pernah mendengar lagu ’Yen neng tawang ana lintang dengan gending jawa yang
dibawakan oleh Waljinah atau Manthous? Tentu sebagaian orang atau yang memang
kenal dengan musik gending jawa tersebut sangat dalam maknanya.
Ketika
mendengarkan musik lantunana jawa yang dibawakan oleh Waljinah itu suasana nan
syahdu ketika mendengarnya sangat terasa ketika seseorang merasakan indahnya
jatuh cinta. Sungguh elok liriknya, bukan cinta yang syarat dengan nafsu dan
egoisme tinggi, lagu itu mengisyaratkan bahwa ketika manusia (khususnya “manusia jawa”) dengan
kelembutan dan kesopanan yang adiluhung menggetarkan seluruh sel-sel dalam tubuh
bahkan tanpa perjumpaan pun seseorang dapat merindu sangat dalam sungguh sangat
dirasakan dalam alunan musik itu.
Penggalan
liriknya: ’’Yen neng tawang ana lintang, aku ngenteni sliramu,
cah ayu, dengarkankah tangisan hati, menggema suara lirihnya’’ (ketika
ada bintang di langit, aku menanti kedatanganmu, cantik. dengarkanlah
tangisan hati, menggema suara lirihnya)
Ada kesan yang
sangat anggun dan suci dalam cerita percintaan yang tersirat dari lagu tersebut.
Ketika seseorang kekasihnya menunggu kedatangan sang kekasihnya yang sekian
lama tak kunjung datang, hanya bisa berbicara pada bintang-bintang yang ada di
langit teringat ketika janji-janji yang telah diucapakan.
Sebenarnya tak
lain sama halnya cerita percintaan yang sering dialami oleh jiwa-jiwa manusia,
namun yang membedakan dengan gaya musik yang ’’njawani’’
dengan tata krama bahasanya luhur, sangat mengesankan.
Tak kan lekang
oleh waktu lagu itu, walaupun tergerus arus globalisasi yang kian menerpa yang banyak tergerus dengan musik-musik remix, lagu korea bahkan
gaya-gaya ala korea (bisa rambut, lagu-lagu yang dibuat dengan model boyband,
grilband dsb) ya memang tak dapat dipungkiri adakalanya kaum muda sekarang
sudah menggemari lagu-lagu luar negeri ya tidak semua tentunya. Yang dengan
demikian akan mudah saja tergerus keribadian bangsa Indonesia khusunya kaum
muda, yang condong kebarat-batatan padahal musik-musik Indonesia akan lebih
mampu menumbuhkan karakter-karakter bangsa Indonesia walaupun itu musik
daerah (dengan bahasa daerahnya masing-masing) dari berbagai musik di nusantara maupun musik
Indonesia (musik nasional dengan bahasa Indonesia).
Tembang jawa tersebut hanya salah satu contoh saja
dengan tembang dan alat musik khas daerah tentu di seluruh nusantara ini pasti
mempunyai karakteristiknya masing-masing yang tentu sangat pas ditelinga dan
hati yang mendengarnya.
Dengan mengajarkan seni dan budaya kita ke orang lain, maka semakin banyak orang yang mengetahui mengenai seni dan budaya daerah sendiri maupun seni dan budaya daerah lain.
*** Warisan budaya nasional atau warisan budaya daerah adalah cermin tingginya peradaban bangsa.
*** Melestarikan budaya nasional warisan leluhur sebagai wujud jati diri dan watak bangsa Indonesia
Abhinaya – Ekspresi adalah semangat
Abhipraya – Harapan mengubah tantangan menjadi ...
Abhirama – Senang yang menyenangkan
mantaapppp,,,,
BalasHapus